macam, bentuk, dan jenis kapasitor
Macam-Macam Kapasitor / Kondensator
Macam-macam
dan Bentuk Kondensator Setelah anda tahu yang dimaksud dengan komponen
kondensator maupun kapasitor, baca
Pengertian Kapasitor / Kondensator Dalam
Bidang Elektronika dan
Cara Membaca Nilai Kapasitor / Kondensator.Seperti
halnya komponen elektronika yang lain kondensator juga memiliki banyak
macamnya. Berikut macam kondensator berdasarkan kegunaannya:
1. Kondensator Tetap
Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan
tidak berubah-ubah.(nilai kapasitasnya
tetap tidak dapat diubah).
Kondensator tetap ada tiga macam bentuk :
a. Kondensator Keramik
(Ceramic Capacitor)
Bentuknya
ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan
lain-lain.Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan
negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan
ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan
tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai
ribuan volt.
Gambar 1. kapasitor keramik
Cara
membaca nilai kapasitor Keramik :
Contoh misal pada badannya tertulis = 203,
nilai kapasitasnya = 20.000 pF
= 20 KpF =0,02 μF.
Jika pada badannya tertulis = 502, nilai
kapasitasnya = 5.000 pF = 5 KpF
= 0,005 μF
Gambar 2. membaca nilai kapasitor
b. Kondensator Polyester
Pada
dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara menghitung
nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna
merah, hijau, coklat dan sebagainya.
Gambar
3. kapasitor polyester
c. Kondensator Kertas
Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder.
Misal pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator.
Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
·
Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang
menengah (Medium Wave / MW) = 190
meter - 500 meter.
·
Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah
gelombang pendek (Short Wave / SW)
SW 1 = 40 meter - 130 meter.
·
Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah
gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13 meter - 49 meter.
Gambar 4. kapasitor kertas
2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)
Kondensator
elektrolit atau Electrolytic Condenser (Elco) adalah
kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki
berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif
sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 μF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad
dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.
Gambar 5. kondensator elektrolit
Selain kondensator elektrolit (Elco)
yang mempunyai polaritas, ada juga kondensator jenis elco yang berpolaritas
yaitu kondensator solid tantalum.dan ada Elco yang Non Polaritas pada
kakinya tidak ada kutub (+) dan (-)
Gambar 6. kondensator solid tantalum
Gambar 7. elco non
polar
Kerusakan umum pada kondensator elektrolit di antaranya
adalah :
- Kering (kapasitasnya berubah)
- Konsleting
- Meledak, yang dikarenakan
salah dalam pemberian tegangan positif dan negatifnya, jika batas maksimum
voltase dilampaui juga bisa meledak.
3. Kondensator Tidak Tetap (Variabel dan Trimmer)
Kondensator variabel dan trimmer adalah jenis kondensator yang
kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya
karena secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar dengan menggunakan
obeng.
Gambar 8. kondensator variabel
Kondensator variabel (Varco)
terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100 pF (pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001μF). Kondensator
variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih
gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.
Gambar 9. symbol kondensator variable
Sedangkan kondensator
trimer dipasang paralel dengan variabel kondensator berfungsi untuk
menepatkan pemilihan gelombang frekuensi tersebut.Kondensator trimer mempunyai
kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad).
Gambar 10. symbol kondensator trimer
Dalam rangkaian elektronika, kapasitor mempunyai peranan hampir
disetiap komponennya. Dalam muatan listrik ada ruang penyimpanan
kemampuan kapasitor yang disebut
Farad yang disimbolkan dengan huruf “F” dan untuk simbol kapasitor sendiri adalah “C”.
Biasanya kapasitor dibuat dengan dua buah lempeng logam yang sejajar
antara lempengan yang satu dengan yang lempengan yang lainnya. Diantara
kedua lempengan tersebut ada bahan isolator yang biasa kita menyebutnya
dielektrik, apa itu dielektrik?
Dielektrik merupakan bahan yang
bisa mempengaruhi suatu nilai dari kapasitansi sebuah kapasitor.
Biasanya dielektrik menggunakan bahan kertas, gelas, keramik dan
lain-lain.
Ada nama lain dari kapasitor yaitu
kondensator, namun yang
sering digunakan adalah kapasitor. Kapasitor mempunyai ukuran dan bentuk
yang bemacam-macam atau bervariasi. Kita dapat membedakannya dari
kapasitansinya, tegangan kerjanya dan lain-lain. Perlu diketahui juga
bahwa kapasitor menjadi 2 jenis yakni kapasitor yang memiliki
kapasitas yang stabil atau tetap dan kapasitor yang memiliki
kapasitas yang tidak stabil atau bisa berubah-ubah yang biasa disebut
variable kapasitor.
Masih pada kapasitor, ada sifat yang mendasar pada benda kecil
tersebut yakni dapat menampung atau menyimpan muatan listrik namun tidak
dapat dilalui arus
Direct Current (DC), dapat dilalui arus
Alternating Current (AC) dan bisa menjadi impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang di berikan oleh sumbernya).
Cara kerja dari kapasitor adalah mengalirkan elektron menuju
kapasitor, lalu kapasitor yang sudah penuh dengan elektron, akan
mengalami perubahan tegangan, lalu elektron akan keluar dari kapasitor
menuju rangkaina elektronika. Maka dari itu kapasitor bisa membangkitkan
reaktif pada suatu rangkaian.
Berikut fungsi singkat dari kapsitor pada rangkaian elektronika antara lain:
- Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
- Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
- Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
- Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
- Sebagai Kopling
- Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
- Sebagai Penggeser Fasa
- Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)
Jenis-Jenis Kapasitor
Seperti yang dikatakan diatas bahwasannya kapasitor terbagi menjadi
dua jenis, yakni kapasitor yang nilainya tetap dan kapasitor yang
nilainya dapat berubah-ubah atau variabel. Berikut penjelasan singkat
dari masing-masing dua jenis kapasitor tersebut.
Kapasitor Nilai Tetap
Yang dimaksud kapasitor nilai tetap adalah kapasitor yang mempunyai
nilai yang stabil atau konstan yang artinya tidak berubah-ubah nilainya.
Adapun jenis kapasitor yang nilainya tetap antara lain:
1. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor) – Kapasitor
ini mempunyai isolator yang terbuat dari keramik yang bentuknya bulat
dan tipis. Kapasitor ini tidak memiliki arah, maka dari itu pemasangan
pada rangkaian elektronika bisa dibolak-balik, umumnya nilai kapasaitor
ini berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.
Ada lagi kapasitor yang terbuat dari bahan keramik, namun kemasannya
sangat kecil, sengaja dibuat untuk kebutuhan peralatan elektronik yang
dirancang makin kecil dan bisa dipasang oleh Surface Mount Technology
(SMT) yang kecepatannya sangat tinggi.
2. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor) –
Kapasitor ini isolatornya terbuat dari Polyester yang berbentuk persegi
empat. Kapasitor ini bisa dipasang bolak balik karena tidak mempunyai
polaritas arah.
3. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor) – Kapasitor
ini isolatornya terbuat dari kertas, umumnya nilai pada kapasitor ini
kisaran 300pf sampai 4µF. Sama dengan Kapasitor Polyester, kapasitor
kertas tidak memiliki polaritas arah jadi bisa dipasang bolak-balik pada
rangkaian elektronika.
4. Kapasitor Mika (Mica Capacitor) – Kapasitor ini
isolatornya dibuat dari bahan mika, nilai kapasitor ini biasanya
kisaran 50pF sampai 0.02µF. Masih sama seperti Kapasitor Polyester
dan Kapasitor Kertas, kapasitor mika ini juga dapat dipasang bolak-balik
karena tidak mempunyai polaritas arah.
5. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor) –
Kapasitor ini bahan isolatornya terbuat dari elektrolit yang bentuknya
tabung. Kapasitor Elektrolit atau yang sering disebut ELCO ini biasanya
dipakai pada rangkaian elektronika yang membutuhkan kapasitansi yang
tinggi. Biasanya nilai kapasitor ini kisaran antara 0.47µF hingga
mencapai ribuan µF.
6. Kapasitor Tantalum – Sebenarnya perbedaan
kapasitor ini dengan yang lainnya tidak terlalu banyak, hanya saja
kapasitor ini memakai logam Tantalum yang dijadikan terminal anodanya.
kapasitor ini mampu bekerja pada suhu yang tinggi melampaui kapasitor
elektrolit lainnya dan mempunyai kapasitansi yang besar namun bisa di
packing dengan ukuran yang kecil. Oleh karena itu kapasitor jenis ini
harganya lebih mahal, biasanya kapasitor ini digunakan pada peralatan
elektronika yang ukurannya kecil seperti komponen komputer, handphone
dan barang elektronika lainnya yang ukurannya kecil.
Kapasitor Variabel
Untuk kapasitor jenis ini, mengapa dikatakan variabel? Karena
kapasitor ini nilai kapasitansinya bisa kita atur atau bisa kita
ubah-ubah. Pada bentuk fisik kapasitor ini terdiri dari dua jenis,
yakni:
1. Varco (Variable Condensator) – Varco merupakan
kapasitor yang terbuat dari logam uang ukurannya besar dan biasanya
dipakai untuk memilih gelombang frekuensi pada rangkaian radio. Nilai
kapasitansinya sendiri kisaran antara 100pF hingga 500pF.
2. Trimmer – Kapasitor varibel yang satu ini
mempunyai ukuran yang lebih kecil, maka dari itu dierlukan alat seperti
obeng atau sejenisnya untuk memutar pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2
plat logam yang terpisah oleh satu lembar Mika dan terdapat satu buah
screw untuk mengatur jarak kedua plat logam yang terdapat didalamnya.
Nilai kapasitansi kapasitor ini maksimal hanya 100pF.
Mungkin sampai disini saja pembahasan kita mengenai
kapasitor, mohon maaf jika ada salah kata maupun penulisan dan smeoga bisa bermanfaat. Terimakasih.